
Rasio udara dan bahan bakar atau Air Fuel Ratio (AFR) sering dianggap sepele oleh sebagian pengguna sepeda motor. Padahal, setelan ini justru menjadi kunci utama agar performa mesin tetap optimal.
Toga Fantiarso, pemilik bengkel spesialis performa Gas Motor di Jakarta Timur, mengatakan keseimbangan AFR adalah fondasi dari proses pembakaran yang sehat.
Begitu setelan ini melenceng, efeknya langsung terasa, baik dari sisi tenaga, konsumsi BBM, hingga emisi gas buang.
Menurut Toga, setelan AFR ideal berdasarkan stoikiometrik pada mesin bensin umumnya berada di angka 14,7:1.
Mesin motor Honda CRF250 Rally
Artinya setiap satu gram bahan bakar dicampur dengan 14,7 gram udara. Pada rasio ini, seluruh bahan bakar terbakar habis dengan oksigen yang tersedia.
Pada setelan ini juga, mesin akan langsung meraih hasil pembakaran sempurna. Di mana emisi gas buang lebih rendah, efisiensi bahan bakar optimal, dan mesin bekerja stabil.
“Ruang bakar itu harus selaras dari jumlah BBM dan udara yang masuk selaras dengan timing pengapian, besaran rasio kompresi, dan durasi camshaft untuk menghasilkan energi atau daya yang digunakan menggerakkan kendaraan,” ujar Toga kepada Kompas.com belum lama ini.
Namun angka ini bisa berubah tergantung jenis bahan bakar dan desain mesin. Perubahan ini jelas dapat memengaruhi performa hingga efisiensi bahan bakar.
karbon sisa pembakaran di ruang bakar mesin mengganggu performa mesin
“Kalau nilai AFR tidak sesuai, pembakaran jadi tidak sempurna. Bisa terlalu rich (banyak bensin) atau lean (kebanyakan udara). Dua-duanya sama-sama tidak baik untuk performa maupun daya tahan mesin,” kata dia.
AFR yang pas bukan hanya soal tenaga, tapi juga efisiensi. Saat pembakaran berlangsung seimbang, bahan bakar terbakar sempurna dan tenaga yang dihasilkan maksimal. Kondisi ini membuat konsumsi bensin lebih hemat serta emisi gas buang lebih bersih.
“Kalau AFR terlalu rich, bensin banyak yang tidak terbakar sempurna, boros dan emisi tinggi. Tapi kalau terlalu lean, tenaga turun dan suhu mesin naik. Jadi harus pas di titik optimal,” ucap Toga.
Ilustrasi ring piston mesin sudah aus
Dampaknya ke Umur Mesin
Toga juga menegaskan pentingnya AFR terhadap ketahanan komponen. Ketidakseimbangan campuran udara dan bahan bakar bisa membuat piston, ring piston, hingga klep cepat aus.
“Kalau AFR lean, suhu ruang bakar naik dan itu bisa membuat piston cepat aus. Sebaliknya, kalau terlalu rich, sisa bensin bisa jadi kerak karbon yang menempel di ruang bakar dan klep,” kata dia.
Ilustrasi ruang bakar
Dengan kata lain, menjaga AFR tetap ideal berarti menjaga seluruh sistem mesin bekerja pada kondisi paling efisien dan aman.
Untuk menjaga setelan AFR tetap sesuai, pengguna disarankan melakukan servis berkala dan memeriksa kondisi sensor oksigen (O2 sensor) serta injektor.
“Sensor oksigen punya peran penting dalam menjaga AFR. Kalau kotor atau rusak, ECU bisa salah membaca data dan campuran bahan bakar jadi tidak ideal,” ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Setelan AFR Tepat, Kunci Mesin Motor Awet dan Hemat BBM