Petaka Pecah Ban Mobil, Penyebab Sepele yang Sering Diabaikan

Pecah ban menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang kerap terjadi, terutama saat berkendara di jalan tol, di mana mobil umumnya melaju lebih cepat dibandingkan di jalan biasa.
Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena dampaknya bisa sangat fatal, bahkan tak jarang menimbulkan korban jiwa.
Berbicara soal penyebab terjadinya pecah ban, sebenarnya ada banyak faktor yang memengaruhi, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Untuk faktor eksternal, menurut On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, salah satu penyebab bisa karena mobil melindas benda tajam atau keras saat melaju dalam kecepatan tertentu. Hal ini dapat menyebabkan karet ban robek atau pecah.
Waspadai potensi pecah ban mobil di jalan tol saat mudik Lebaran. Berikut tanda-tanda dan cara mencegahnya.
"Hal lain yang bisa menyebabkan ban pecah adalah menabrak benda keras dalam kondisi tekanan angin kurang. Ini dapat membuat benang pada dinding ban putus, sehingga akhirnya ban bisa pecah," ujar Zulpata beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.
Meski begitu, Zulpata menjelaskan, banyak kasus pecah ban justru disebabkan faktor internal. Salah satu yang paling sering adalah kelalaian pengendara atau pemilik mobil dalam melakukan pengecekan kondisi ban.
Pengecekan yang dimaksud meliputi kondisi tekanan udara. Meski terkesen sederhana dan sepele, namun hal ini menjadi faktor yang sangat krusial.
Zulpata mengatakan, tekanan udara yang kurang, hingga menyebabkan ban kempis, merupakan penyebab utama pecah ban saat berkendara.
Kecelakaan mobil diduga karena pecah ban
"Ban bisa pecah, dan yang paling sering penyebabnya adalah tekanan udara yang kurang atau karena beban berlebih. Musuh utama ban adalah tekanan angin yang kurang, yang setara bahayanya dengan kelebihan beban," kata Zulpata.
Selain itu, permukaan ban yang sudah aus atau menipis juga menjadi pemicu. Dalam kondisi seperti ini, jika tetap dipaksakan membawa beban berat dan digunakan terus-menerus, maka risiko ban pecah sangat tinggi.
Benjol
Customer Engineering Support Michelin Indonesia, Muhammad Fachrul Rozi menjelaskan, tekanan udara yang kurang pada ban mobil berpotensi membuat kejadian pecah ban lebih besar.
Saat tekanan udara jauh di bawah standar, ban akan mudah mengalami benjolan pada bagian dinding ketika terkena benturan seperti lubang dan lain sebagainya.

Ban kadaluwarsa apakah aman digunakan?
"Tekanan udara yang kurang akan membuat temperatur ban lebih cepat panas karena permukaan yang bergesekan dengan aspal makin besar. Selain udara yang panas, ban juga harus menahan beban kendaraan yang berat," kata Fachrul.