– GWM Tank 300 Diesel meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Juli silam.
Berbeda dari versi hybrid, varian diesel ini hadir sebagai “penenggak solar” dengan sistem penggerak part time 4x4, yang menawarkan fleksibilitas lebih untuk berbagai medan.
Julian Johan, pebalap off-road yang akrab disapa Jejelogy, menjelaskan perbedaan mendasar antara dua sistem tersebut.
“Oke, jadi kalau full time 4WD, sistemnya akan terus menggerakkan keempat roda secara bersamaan. Kadang disebut juga dengan istilah all wheel drive (AWD). Jadi, meskipun digunakan di jalan aspal, GWM Tank 300 versi hybrid tetap membuat keempat rodanya aktif berputar,” ujar Jeje panggilannya, di Jakarta, Senin (13/10/2025).
GWM Tank 300 Diesel
“Kalau part time 4WD, ada pilihan untuk hanya menggerakkan dua roda atau 4x2. Jadi saat digunakan harian di perkotaan, pengemudi bisa memilih mode dua roda saja agar lebih efisien,” jelas Jeje.
Secara keseluruhan, Tank 300 Diesel dibekali tiga mode penggerak, yaitu 2H, 4H, dan 4L.
Jeje, yang juga mendirikan Jejelogy 4x4 School, menuturkan bahwa setiap mode memiliki fungsi berbeda sesuai kondisi medan.
Mode 4H atau 4-High, mode ini mengaktifkan keempat roda agar bergerak bersama, tetapi dengan rasio gigi tinggi.
GWM Tank 300 Diesel
"Artinya mobil masih bisa digunakan dalam kecepatan lebih tinggi dibanding 4L, memberikan tambahan traksi tanpa memaksa mobil berjalan pelan,” ujarnya.
Sedangkan 4L atau 4-Low menggerakkan keempat roda, tetapi memakai rasio gigi rendah dan menghasilkan torsi besar di kecepatan rendah.
"Cocok buat tanjakan curam, medan bebatuan, lumpur dalam, atau ketika mobil harus ‘merangkak’,” kata Jeje.
Artinya secara produk, Tank 300 versi diesel lebih menyasar pecinta tantangan dan penggemar SUV untuk menjelajah di medan lebih berat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Beda Transmisi 2H, 4H dan 4L di Mobil 4X4
