Banjir Bali: Menghindari Kerusakan Kendaraan Pasca-Bencana

Hujan deras yang mengguyur Bali pada Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) telah menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air.

Arus lalu lintas, terutama dari dan menuju Kuta, Bandara Ngurah Rai Bali, hingga kawasan Nusa Dua, mengalami kemacetan yang nyaris lumpuh.

Banjir yang melanda Bali tidak hanya menyebabkan genangan air di jalan, tetapi juga mengakibatkan banyak kendaraan, termasuk motor dan mobil, terendam saat diparkir di gedung basement.

Salah satu gedung yang paling parah terdampak adalah Gedung Dinas Sosial yang berbagi lokasi dengan Dinas Kesehatan.

Ilustrasi banjir.

Banyak kendaraan jenis mobil dan motor yang terendam air di basement gedung tersebut.

Namun, jumlah pasti kendaraan dinas yang digenangi air belum diketahui.

Langkah-Langkah Penanganan Kendaraan Terdampak Banjir

Dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi pemilik kendaraan untuk tidak langsung menyalakan mesin yang terendam air.

Ilustrasi kendaraan yang terendam banjir

Air yang masuk ke dalam ruang mesin dapat menyebabkan korsleting listrik, atau lebih parah lagi, water hammer yang berakibat fatal pada mesin.

“Untuk motor matik, buka filter udara pakai obeng plus, kemudian buka busi pakai kunci busi. Untuk motor manual, cukup buka busi saja. Kemudian keringkan,” jelas Sumantri Tanuwijaya, Pemilik Bengkel Jaya Motor Cikupa Tangerang, dalam wawancaranya dengan Kompas.com, Kamis (11/9/2025).

Lebih lanjut, Sumantri menekankan pentingnya untuk segera membawa kendaraan ke bengkel jika tersedia. “Kalau motor tidak mati, esok harinya terutama untuk motor matik, segera ganti oli mesin dan oli gardan. Cek bearing roda dan kampas rem. Saat musim hujan dan banjir, kampas rem dan bearing roda sering kali mengalami kerusakan,” tambahnya.

Jaya melanjutkan bahwa jika sepeda motor masih bisa dinyalakan, pemilik disarankan untuk memanaskan mesin sedikit agar air bisa keluar. “Nyalakan sepeda motor tapi perlahan, biar mesinnya hangat kembali. Mengeringkan komponen yang basah seperti kelistrikan membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit,” ungkapnya.

Tindakan Preventif 

Di sisi lain, pemilik mobil yang terendam banjir juga harus berhati-hati.

Pemilik disarankan untuk tidak menyalakan mesin guna menghindari kerusakan fatal pada komponen mesin dan sistem kelistrikan.

“Sebenarnya, saat mobil hampir terendam, ada tanda-tanda yang bisa kita lihat. Misalnya, jika air sudah melebihi satu ban, segera cabut aki. Jangan sampai mobil sudah terendam baru kita cabut aki,” ucap Biso, pemilik Biso Jaya Mandiri Bintara.

Penanganan banjir di Kota Denpasar, Provinsi Bali.

Biso menjelaskan, “Aki mengandung arus listrik yang dapat menyebabkan korsleting ketika terkena air. Banyak modul dalam mobil yang menyimpan arus listrik. Jika terkena air, otomatis korsleting terjadi, dan modul tersebut harus diganti. Ini sebenarnya adalah tindakan preventif,” katanya.

Setelah mengambil langkah-langkah tersebut, sangat penting untuk segera membawa mobil ke bengkel.

Biso menegaskan bahwa pemilik mobil tidak boleh menunda perbaikan setelah kendaraan terendam banjir.

Dengan meningkatkan kesadaran akan langkah-langkah yang tepat pascabencana banjir, pemilik kendaraan dapat mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut pada kendaraan mereka.

Keberadaan bengkel yang tepercaya juga menjadi kunci dalam proses pemulihan kendaraan dari dampak banjir.