Pemerintah Dorong Ekspansi Industri Otomotif Nasional ke Pasar Meksiko

Pemerintah terus mendorong perluasan pasar ekspor kendaraan buatan Indonesia, termasuk menjajaki peluang baru ke Meksiko.

Upaya tersebut dilakukan melalui kerja sama dagang di bawah kerangka Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP), sebagai bagian dari strategi memperkuat daya saing industri otomotif nasional di pasar global.

Sebab, dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, aktivitas ekspor produk otomotif ke Meksiko selama ini masih menggunakan pola trade-in quota.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai menghadiri Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

“Tahun lalu nilai ekspor mobil kita mencapai 6 miliar dolar AS. Hingga Agustus 2025 ini, ekspor kendaraan sudah mencapai 375.000 unit, dan Gaikindo menargetkan bisa menembus 500.000 unit pada akhir tahun ini,” ujar Airlangga dalam keterangannya dikutip Senin (13/10/2025).

Menurut Airlangga, Presiden Prabowo Subianto aktif mendorong pembukaan pasar baru bagi produk otomotif Indonesia, termasuk melalui keikutsertaan Indonesia dalam CP-TPP.

“Kami berharap dalam dua tahun ke depan, ekspor kendaraan Indonesia ke Meksiko bisa diperluas. Ini menjadi peluang besar bagi industri otomotif nasional,” kata Airlangga.

Sektor otomotif saat ini menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Kontribusi langsung industri alat angkutan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024 tercatat sebesar 1,4 persen.

Ilustrasi ekspor mobil.

Namun, bila memperhitungkan efek berganda dari seluruh rantai nilai, mulai dari industri komponen, pembiayaan, diler, hingga layanan purna jual yang dampaknya diperkirakan mencapai sekitar 6 persen terhadap perekonomian nasional.

Pemerintah menargetkan ekspansi industri otomotif dapat menciptakan 100.000 lapangan kerja langsung dan lebih dari 1 juta lapangan kerja tidak langsung, serta berkontribusi hingga 25 miliar dolar AS terhadap perekonomian.