Rencana pemerintah menjadikan program mobil nasional sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana disampaikan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, menjadi sorotan publik.
Dari sejumlah kandidat, satu nama mencuat sebagai cikal bakalnya ialah Indonesian Indigenous Car (I2C), SUV listrik konsep kolaborasi PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) bersama universitas dan desainer lokal.
Dugaan tersebut semakin menguat karena Agus menyebut bahwa calon mobil nasional sebenarnya sudah pernah dipamerkan ke publik melalui ajang pameran otomotif nasional beberapa waktu lalu.
Konsep mobil listrik i2C, disebut bakal produksi masal mulai 2028.
“Waktu itu sudah ditampilkan di GIIAS terakhir kemarin, itu sudah ditampilkan. Jadi calon mobil nasional yang disampaikan Bapak Presiden dalam rapat paripurna kabinet sebenarnya sudah pernah ditampilkan ke publik,” ujarnya di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
I2C sendiri dirancang sebagai SUV listrik tujuh penumpang dan diklaim menjadi mobil pertama yang sepenuhnya dikembangkan dengan hak kekayaan intelektual (IP) milik Indonesia.
, Presiden dan CEO TMI, Harsusanto, menjelaskan bahwa desain I2C dibuat dari nol oleh lima desainer Indonesia dengan pendekatan budaya Nusantara, serta berkerja sama dengan ITB, UI, dan ITS sebagai mitra teknologi.
“Yang mendesain tetap orang Indonesia. Kami hanya meminta advice dari ItalDesign,” ujarnya dalam ajang GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (23/7/2025) lalu.
TMI mendapat mandat Presiden RI kembangkan mobil nasional dengan IP lokal, target produksi massal pada 2027-2028.
ItalDesign, rumah desain asal Italia yang dikenal melalui kolaborasinya dengan berbagai merek besar seperti Lamborghini dan Volkswagen, hanya berperan memberi masukan teknis serta akses ke database desain global.
Arah desain dan identitas kendaraan tetap sepenuhnya dikendalikan tim TMI. Misalnya, bentuk lampu depan mobil yang terinspirasi dari kepakan sayap Garuda dan lampu belakang melambangkan bulan Agustus sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
“Karakter bangsa, identitas bangsa, itu semua kami wujudkan dalam mobil. Dan itu yang membedakan kita dengan yang lain,” ujar Harsusanto.
Selain itu, pengembangan I2C juga mempersiapkan kesiapan manufaktur dan rantai pasok lokal. Komponen seperti spion dan lampu disesuaikan agar bisa diproduksi dalam negeri sehingga biaya tetap efisien.
“Semua desain mempertimbangkan ketersediaan tooling dan supply chain, supaya biaya produksi tidak liar,” kata Harsusanto.
TMI mendapat mandat Presiden RI kembangkan mobil nasional dengan IP lokal, target produksi massal pada 2027-2028.
Beberapa komponen utama seperti baterai dan motor listrik masih akan dipasok dari vendor global, tapi sistem integrasi, perangkat lunak, dan platform dikembangkan langsung oleh tim TMI sehingga hak kekayaan intelektual tetap dimiliki Indonesia.
Untuk memastikan kesiapan menuju produksi massal, TMI berencana membuat 40–50 unit purwarupa yang akan diuji tabrak serta disimulasikan secara digital seperti di industri dirgantara.
“Kita harus yakin. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Saya yakin, dengan dukungan pemerintah seperti Pak Prabowo, kita bisa atasi semua tantangan,” katanya.
TMI menargetkan produksi massal I2C dimulai pada akhir 2027 atau awal 2028, dengan harga di bawah Rp 500 juta.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Mengenal I2C, SUV Listrik yang Disebut Cikal Bakal Mobil Nasional