07/09/2025

Kemacetan Lalu Lintas Tak Selalu karena Kepadatan Kendaraan

pajak progresif kendaraan, kemacetan lalu lintas, Kepadatan jumlah kendaraan, Kemacetan Lalu Lintas Tak Selalu karena Kepadatan Kendaraan

Kemacetan lalu lintas kerap dikaitkan dengan kepadatan populasi kendaraan dalam suatu wilayah. Namun, indikasi tersebut bukan satu-satunya faktor.

Seperti di Jawa Tengah, meski kemacetan bisa saja terjadi pada kondisi tertentu, sebenarnya populasi kendaraan di sana dinilai belum padat.

Kepala Bidang PKB Bapenda Jawa Tengah, Danang Wicaksono mengatakan seseorang dalam satu rumah bisa saja memiliki kendaraan bermotor lebih dari satu.

“Misal punya empat kendaraan di rumah, saat beraktivitas tak mungkin semuanya digunakan, sementara kepadatan populasi kendaraan dihitung berdasarkan rasio jumlah penduduk dan kendaraan,” ucap Danang kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kemacetan lalu lintas bisa karena faktor kondisi jalan, manajemen lalu lintas, ruas jalan yang tak sesuai dan penyempitan jalan karena aktivitas warga, seperti pasar tumpah, parkir di bahu jalan dan sebagainya.

“Terjadi macet di suatu wilayah belum tentu karena kebanyakan mobil, seperti di Jepang, satu orang bisa saja memiliki tiga sampai empat kendaraan, tapi di sana tidak macet, karena untuk aktivitas sehari-hari tidak semua digunakan,” ucap Danang.

pajak progresif kendaraan, kemacetan lalu lintas, Kepadatan jumlah kendaraan, Kemacetan Lalu Lintas Tak Selalu karena Kepadatan Kendaraan

Ruas Jalan Ciawi, Kabupaten Bogor, mengalami kemacetan panjang pada Senin (18/8/2025), imbas penerapan sistem satu arah (one way) menuju Jakarta di jalur wisata Puncak.

Kondisi tersebut membuat wilayah satu dengan lainnya beda kebijakan dalam penerapan pajak progresif, selaku pengendali jumlah kendaraan di suatu wilayah.

“Contoh paling konkrit di Jakarta pajak progresif dikenakan per KK atau lebih ketat, sementara di Jawa Tengah per KTP, karena kedua wilayah punya rasio kepadatan kendaraan tak sama,” ucap Danang.

Berikut daftar faktor penyebab kemacetan lalu lintas secara umum:

  • Jumlah kendaraan berlebih dibanding kapasitas jalan, sementara pembangunan jalan baru tak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan.
  • Ruas jalan menyempit (bottle neck) di jembatan, simpang, atau underpass.
  • Perbaikan jalan atau proyek pembangunan yang mengurangi kapasitas jalur.
  • Kurangnya fasilitas transportasi umum yang membuat masyarakat bergantung pada kendaraan pribadi.
  • Kendaraan mogok atau kecelakaan yang menghambat arus lalu lintas
  • Pengemudi melanggar aturan (parkir sembarangan, berhenti di bahu jalan).
  • Kurangnya disiplin lalu lintas, misalnya tidak mengikuti lampu merah atau marka jalan.
  • Lampu lalu lintas tidak sinkron atau pengaturan arus yang kurang efektif.
  • Adanya pasar tumpah atau aktivitas PKL di tepi jalan.
  • Cuaca buruk (hujan deras, banjir) yang menghambat laju kendaraan.
  • Liburan panjang yang meningkatkan mobilitas masyarakat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews