Ekonomi Tambang dan Komunitas Dongkrak Pembiayaan FIF

Di banyak daerah luar Jawa, sepeda motor masih menjadi moda transportasi utama.

Minimnya pilihan angkutan umum dan akses mobilitas yang terbatas membuat permintaan pembiayaan kendaraan roda dua terus meningkat.

Pergeseran arah pembiayaan itu juga mulai terasa di tubuh FIFGROUP. Jika sebelumnya Jawa menjadi pasar utama, kini kontribusinya justru semakin mengecil.

Direktur FIFGROUP Daniel Hartono mengungkapkan, Jawa yang dulunya mendominasi hingga lebih dari 60 persen, kini hanya menyumbang 47 persen dari total pembiayaan.

Sebaliknya, wilayah luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur menjadi penopang pertumbuhan baru.

Menurut Daniel, karakter ekonomi di luar Jawa punya pola berbeda. Banyak konsumen yang bekerja di sektor tambang, komunitas, hingga usaha berbasis komoditas.

Hal itu membuat kebutuhan terhadap sepeda motor lebih bersifat fungsional dan tidak hanya sekadar gaya hidup.

BeAT 2025 varian Deluxe Smart Key di GIIAS 2025

“Kalau di luar Jawa, utility motor sangat tinggi. Itu yang bikin pembiayaan motor tetap tumbuh meski secara nasional penjualan sempat turun,” kata Daniel di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Secara data, penjualan motor nasional tercatat melemah hingga 11 persen. Namun pembiayaan FIFGROUP masih mencatatkan pertumbuhan positif, bahkan konsumen di luar Jawa unggul sekitar 2 persen dibanding wilayah Jawa.

Ke depan, FIFGROUP menargetkan pembiayaan sebesar Rp 49,6 triliun sepanjang tahun fiskal 2025. Angka itu setara pertumbuhan sekitar 24,7 persen dibanding tahun sebelumnya.

Daniel menekankan, jaringan yang kuat hingga pelosok menjadi modal utama perusahaan.

“Dengan jangkauan luas, kami optimistis pertumbuhan dari luar kota besar akan tetap menopang target pembiayaan tahun depan,” ujarnya.