Begini Cara Kerja Transmisi AT Konvensional, Bukan Teknologi Jadul

Saat ini banyak mobil transmisi matik menggunakan jenis CVT, sehingga ada kesan transmisi otomatis (AT) konvensional sebagai teknologi lama.

Padahal, sistem kerja transmisi AT konvensional terus berevolusi dan masih digunakan di mobil modern termasuk merek premium.

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, menegaskan bahwa istilah “konvensional” tidak berarti ketinggalan zaman.

Kelompok kopling pada mobil matik

“AT konvensional itu sebenarnya bukan berarti teknologi jadul, ya. Itu yang perlu dipahami dulu," kata Hermas yang ditemui di Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (23/10/2025).

"Karena itu juga, Nissan nggak mau pakai istilah ‘konvensional’. Mereka lebih memilih menyebutnya step AT, karena perpindahan rasionya bertingkat. Sama seperti di transmisi manual, rasio gigi 1 dan gigi 2 itu kan berbeda, begitu juga di AT konvensional,” kata Hermas.

Ia menambahkan, banyak mobil baru tetap mengandalkan sistem ini dengan tingkat percepatan yang lebih banyak dan teknologi yang makin canggih.

Transmisi AT konvensional berkembang dengan jumlah percepatan yang semakin banyak serta kontrol elektronik yang lebih presisi.

Tuas transmisi mobil Toyota matik CVT

Meski perpindahan gir tak sehalus CVT, jenis AT konvensional saat ini lebih efisien  dan menjadikannya tetap relevan di era teknologi otomotif modern.

“Faktanya, mobil-mobil modern seperti Bentley atau Jaguar juga masih pakai jenis ini, bahkan sudah sampai 9 atau 10 percepatan. Jadi kalau disebut konvensional itu jadul, ya nggak juga," katanya.

"Istilah ‘konvensional’ itu muncul lebih karena sentimen aja, mungkin karena ada produk baru yang mau diperkenalkan. Jadi kesannya yang lama itu ketinggalan. Padahal, teknologi AT konvensional juga terus berkembang,” kata Hermas.

Bengkel spesialis mobil matik Worner Matic.

Cara Kerja Transmisi Otomatis (AT) Konvensional

Transmisi otomatis konvensional bekerja dengan konverter torsi, planetary gear set, dan sistem hidrolik yang dikontrol secara elektronik untuk memindahkan gigi secara halus tanpa kopling manual.

1. Konverter Torsi

Bagian ini berfungsi menggantikan kopling pada mobil manual.

Di dalamnya terdapat impeller, turbin, dan stator yang bekerja menggunakan aliran oli transmisi. Saat pedal gas ditekan, impeller memutar oli yang kemudian menggerakkan turbin untuk menyalurkan tenaga ke transmisi.

Hasilnya, mobil bisa bergerak halus dari posisi diam tanpa perlu injak kopling.

2. Planetary Gear Set

Komponen ini menjadi inti dari transmisi otomatis.

Terdiri dari sun gear, planet gear, dan ring gear. Dengan mengatur bagian mana yang berputar atau terkunci, sistem ini bisa menghasilkan berbagai rasio gigi, layaknya perpindahan gigi di transmisi manual.

3. Sistem Hidrolik dan Katup Solenoid

Sistem ini bertugas mengatur tekanan oli untuk menggerakkan kopling dan rem di dalam transmisi. Katup solenoid yang dikontrol oleh ECU (Electronic Control Unit) menentukan kapan gigi berpindah, tergantung pada kecepatan mobil, tekanan pedal gas, dan beban mesin.

4. Kopling dan Band Brake Internal

Komponen ini menahan atau mengunci bagian tertentu dari planetary gear set agar rasio gigi bisa tercipta sesuai kebutuhan.

5. Electronic Control Unit (ECU/TCU)

Ini adalah otak dari sistem transmisi otomatis. ECU mengatur perpindahan gigi secara elektronik agar lebih halus, efisien, dan sesuai dengan kondisi berkendara.