ACC: Tren Pembiayaan Otomotif Terbagi Rata
“Kalau ditanya trennya, sebenarnya cukup beragam. Ada yang pilih DP besar, ada juga yang DP kecil. Begitu juga dengan tenor panjang maupun pendek, semua punya peminatnya. Jadi kalau kami lihat, komposisinya itu kurang lebih 50-50,” ujar Branch Manager ACC Bekasi, Raditya Anjana belum lama ini.
Fenomena ini, menurut ACC, menggambarkan semakin cermatnya konsumen dalam menyesuaikan pilihan pembiayaan dengan kondisi finansial masing-masing. Sebagian memilih DP besar agar cicilan bulanan lebih ringan, sementara yang lain lebih mengutamakan DP rendah agar bisa segera memiliki kendaraan.
Hal serupa terjadi pada tenor cicilan.
"Yang memilih tenor panjang banyak, yang memilih tenor pendek juga banyak. Jadi semua kembali ke kebutuhan dan kenyamanan konsumen,” imbuhnya.
Selain itu, ACC menyoroti meningkatnya minat konsumen pada opsi tukar tambah (trade-in). Melalui kerja sama dengan OLX Autos, konsumen dapat menukarkan mobil lama untuk dijadikan DP kendaraan baru.
nya, mobil lama akan ditaksasi oleh OLX, lalu hasilnya bisa dipakai sebagai DP. Tidak ada batasan tahun produksi untuk mobil yang ditukar,” tutur dia.
Tren pembiayaan kendaraan listrik juga mulai terlihat. ACC memastikan mendukung pembelian mobil listrik dari berbagai merek, termasuk BYD, Wuling, dan Chery.
"Kalau ditanya apakah ACC membiayai EV, jawabannya iya. Kita sudah masuk ke sana,” katanya.
Dari sisi layanan, ACC menegaskan komitmen untuk memberikan keputusan kredit lebih cepat. Proses pengajuan disebut hanya memerlukan waktu sekitar satu hari. “Bahkan bisa lebih singkat, hanya 10 menit, kalau semua data sudah lengkap,” ujarnya.
Dengan ragam skema pembiayaan yang ditawarkan, ACC optimistis dapat menjangkau seluruh segmen konsumen, baik yang mengincar mobil baru, bekas, maupun listrik.
